Untuk mengawali tahun ajaran baru 2024/2025, siswa One Earth School melaksanakan Matru Pitru Pujan Divas, atau penghormatan kepada orangtua pada tanggal 26 Juli 2024. Selama ini, kita mengenal dan memperingati hari Ibu dan hari Ayah. Namun, kegiatan ini sudah menjadi sangat mekanis, dimana kita hanya sekedar mengucapkan selamat dan memberi bunga kemudian selfie dan mempostingnya di media sosial. Dalam tradisi timur, sesungguhnya tidak ada hari khusus untuk menghormati orangtua. Rasa hormat dan kasih sayang kita tunjukkan dalam sikap setiap hari, sepanjang hari. Sebagaimana kasih orang tua sepanjang masa, rasa hormat dan cinta anak kepada orang tua pun semestinya sampai hayat dikandung badan.
Saat melaksanakan penghormatan, siswa bersujud kepada orang tua mereka, sebagai ungkapan terima kasih, syukur dan bakti. Bersujud atau sungkem merupakan salah satu budaya luhur nenek moyang kita yang sudah terlupakan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan sebuah sarana untuk menghidupkan kembali budaya luhur tersebut.
Matru Pitru Pujan Divas merupakan pengingat karena kita berhutang badan fisik ini kepada orang tua. Hal ini tidak akan bisa dikembalikan dalam apapun kecuali dengan menghormati dan menggunakan badan ini sebaik-baiknya, dengan cara menghormati setiap bentuk kehidupan.
Dalam kesempatan ini, Guruji Anand Krishna berkenan hadir dan memberikan wejangan. Beliau berpesan bahwa kita haruslah memiliki semangat untuk senantiasa belajar. Jadilah pelajar sepanjang usia supaya kita tidak ketinggalan zaman. Selain itu, beliau menekankan pentingnya peran orang tua di rumah sebagai guru pertama bagi anak-anak. Orang tua harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka.
Selain itu, kita juga harus belajar dari sejarah, kita perlu kembali menyelami kebijaksanaan luhur dari budaya kita sendiri. Kita harus bangga dengan negeri kita sendiri dan bercermin dari sejarah Sriwijaya yang mampu bertahan selama 800 – 1.200 tahun dan menjadi negara pengekspor terbesar. Orang tua tidak perlu mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar ke luar negeri karena kejayaan bangsa-bangsa Eropa yang menjajah bangsa Asia tidak bertahan lebih dari 170 tahun. Kita memiliki khazanah yang sangat kaya akan kebijakan dan nilai-nilai luhur budaya.
Guruji juga menekankan pentingnya bagi anak-anak untuk memiliki critical thinking. Para siswa perlu berdialog dan bertanya kepada para teachers dan tidak menelan mentah-mentah apa yang diberikan. Semangat untuk selalu bertanya dan berdialog akan mengasah kemampuan kita berpikir. Setelah memiliki kedua hal di atas, maka kemudian siswa haruslah mampu untuk menjadi seorang pengusaha, menjadi entrepreneur. Menjalankan bisnis dengan penuh keyakinan sehingga kita bisa menjadi bangsa yang mandiri dan jaya.