Pada tanggal 1 Agustus 2024, One Earth School berpartisipasi dalam kegiatan #Plant4Mother yang diselenggarakan oleh Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC). Inisiatif dari pendiri One Earth School, Guruji Anand Krishna yaitu #ServeMotherEarth beresonansi dengan kampanye dari Perdana Menteri India, Shri Narendra Modi yaitu #Plant4Mother.

Direktur Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC), Shri Naveen Meghwal menyampaikan signifikansi dari kegiatan #Plant4Mother yang terkait dengan World Environmental Day. Untuk menjamin keberlangsungan hidup, maka penting sekali untuk kita menaman lebih banyak pohon. Semakin banyak pepohonan yang ditanam, struktur tanah akan semakin baik, serta jumlah air dan komposisi mineral di dalam tanah juga akan meningkat. Ketika kita lebih dekat dengan alam, maka keseimbangan emosi kita akan lebih terjaga. Dengan menyentuh pepohonan, emosi-emosi negatif kita akan terlepaskan, kita akan menjadi lebih sehat.

 

 

Guruji Anand Krishna juga memberikan petuah kepada seluruh siswa bahwa dalam Kitab Sunda Kuno (Jawa Barat) ada kebijakan terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan. Jika kita menjaga pepohonan, maka pepohonan akan menjaga kita. Jika kita melindungi hutan, maka hutan akan melindungi kita. Jika kita tidak mencemari sungai, maka sungai akan memberikan air kehidupan kepada kita. Slogan kita adalah melayani Ibu Pertiwi, Serve Mother Earth, bukan Save the Planet atau Save the Earth. Kebijakan kuno mengajarkan kita untuk merawat lingkungan, melayani Ibu Pertiwi. Bung Karno mengatakan dalam tulisannya bahwa pada zaman dahulu, kepulauan kita dikenal dengan nama Mataram. Mataram berarti Ibu Pertiwi.

Penanaman pohon yang dilakukan di One Earth School bersama Direktur Swami Vivekananda Cultural Centre (SVCC), Shri Naveen Meghwal, merupakan simbol persahabatan antara India dan Indonesia. Pada dasarnya, India dan Indonesia merupakan bagian dari satu peradaban yang sama yaitu Peradaban Sunda Sindhu Saraswati. Jadi secara budaya kita memang memiliki banyak kesamaan karena berasal dari satu akar. Salah satunya adalah budaya menyentuh/memeluk pohon. Dengan memeluk pohon, emosi kita yang bergejolak dapat menjadi tenang kembali. Selain itu, kebijakan kuno tersebut mengajarkan  kita untuk senantiasa melayani segala bentuk kehidupan: air, api, angin, tanah, ruang, pepohonan, serta bumi kita.